Sabtu, 01 Oktober 2016

Cerita dari si Ayam Ingkung!

Selamat pagi semuanya!
Apa kabar kalian?
Semoga hari-hari kalian menyenangkan ya.

Pada hari Senin, 26 September 2016 lalu, saya mengikuti kuliah Budaya Makanan di kampus. Dosen yang mengampu mata kuliah ini menjelaskan dan memberikan video tentang pengolahan ayam ingkung. Sangat menarik! Nah, apakah kalian tahu ayam ingkung? Atau sudah pernah mencicipinya? Kalau belum, kali ini saya akan membahas tentang makanan bersejarah ini.



Ayam Ingkung Goreng (sumber gambar: www.ceritamakan.com)
Apa itu ayam ingkung?
Ayam ingkung adalah ayam yang dimasak dan disajikan secara utuh. Dalam berbagai ritual tradisi daerah Jawa, ingkung menjadi bagian dari ubo rampe, yakni kelengkapan sesaji. Pembuatan ayam ingkung mengikuti bentuk atau posisi orang yang sedang manekung atau bersemedi. Hal ini sesuai dengan arti kata ingkung, yang berasal dari kata ing (ingsun) yang artinya aku dan kung (manekung) yang berarti berdoa dengan penuh khidmat. Dengan demikian ingkung merupakan perwujudan sikap ahli waris yang dengan sungguh-sungguh berdoa atau memohon doa supaya anggota keluarganya yang telah meninggal dapat diampuni segala dosa-dosanya dan bisa mendapatkan tempat yang semestinya. 

Namun, dalam setiap upacara yang berbeda, ingkung memiliki makna yang berbeda pula. Seperti:
1. Melambangkan bayi yang baru dilahirkan. Dengan demikian bayi tersebut belum mempunyai kesalahan atau masih suci
2. Sebagai sikap pasrah dan menyerah atas kekuasaan sang Pencipta
3. Sebagai permohonan ampun seluruh penduduk desa, dan dijaukan dari segala dosa dan kesalahan
4. Menyucikan orang yang punya hajatan, sekaligus tamu yang hadir dalam acara tersebut

Ayam Ingkung Kukus (sumber gambar: yogyakarta.panduanwisata.id)

Meskipun ayam ingkung banyak digunakan dalam berbagai acara atau ritual, namun saat ini ayam ingkung dapat dinikmati oleh pencinta kuliner khususnya di kawasan Yogyakarta tanpa harus menunggu acara tersebut.

Salah satu tempat kuliner yang menyajikam ayam ingkung adalah Ayam Ingkung Mbah Cempluk, yang berlokasi di daerah Bantul, Yogyakarta. Di tempat ini terdapat tiga pilihan dalam pengolahan ayam ingkung, yakni digoreng, dipanggang atau dikukus. Sebelum diolah menjadi tiga pilihan tersebut, terlebih dahulu jeroan ayam dikeluarkan. Kemudian daging ayam utuh bagian dalamnya diberi bumbu berupa ketumbar, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan daun salam. Lalu ingkung direndam dalam air santan yang dibumbui dengan salam, sereh, jahe, dan gula jawa. 
Rumah Makan Ingkung Mbah Cempluk (sumber gambar: putriendarti.wordpress.com)

Salah satu pilihan sayuran yang dapat menemani dalam menyantap ayam ingkung ini adalah trancam. Trancam adalah sajian yang mirip dengan urap karena menggunakan bumbu kelapa parut. Bedanya trancam ini menggunakan sayuran yang tidak direbus, atau mentah. Sayuran yang digunakan antara lain kacang panjang, taoge, daun kemangi, dan potonga ketimun.
Sayuran Trancam (sumber gambar: tips-cara.info)

Nah, jika kalian ingin mencoba membuat ayam ingkung, yuk simak video dibawah ini! Sampai Jumpa!



PS: Alamat Rumah Makan Ingkung Mbah Cempluk: Dusun Santan RT.01, Guwosari, Pajangan, Kec. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

1 komentar:

Posting Komentar

 
;