Hai Semuanya!
Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti kelas table manner di Hotel Santika-BSD hari Sabtu, 4 November 2016 lalu. Keikutsertaan saya dalam kelas ini ada kaitannya dengan mata kuliah Budaya Makanan yang sedang saya ikuti di kampus. Kata dosen saya, biar nanti gak malu-maluin kalau makan sama orang penting, Hehe, benar juga sih.
Di table manner class ini pertama kali diperkenalkan apa itu table manner. Intinya table manner adalah etiket makan, tata krama saat kita sedang berada di meja makan. Salah satu contoh hal yang tidak boleh dilakukan saat sedang berada di meja makan bersama orang penting atau berada di acara penting adalah menerima panggilan tanpa ijin terlebih dahulu dengan orang-orang yang berada di satu meja, Hal tersebut dianggap tidak sopan. Yang benar adalah meminta ijin keluar sebentar untuk menerima panggilan.
Kemudian dijelaskan pula tahapan jenis makanan yang umumnya dihidangkan, yakni appetizer, soup, salad, main course, dan terakhir dessert. Masing-masing menu disiapkan sendok, garpu, atau pisau yang berbeda. Gambar di bawah adalah contoh place settingnya.
dinner place setting (sumber gambar: Chaîne des Rôtisseurs) |
Perbedaan dengan place setting pada Sabtu lalu yakni tidak ada fish fork dan fish knife. Meat fork dan knife dijadikan sebagai dinner fork dan knife, Soup spoon diletakkan di antara dinner knife dan salad knife, kemudian hanya disediakan satu buah gelas.
Dinner Place Setting Hotel Santika (sumber gambar: dokumen pribadi) |
Hal terakhir yang diajarkan adalah cara makan dengan alat-alat diatas. Saat table manner class lalu, pertama kali dihidangkan soft bread dan diletakkan di bread plate. Sebelum dimakan, berikut aturannya: menyobek sedikit rotinya, membuka kemasan butter, menggunakan butter knife untuk mengambil butter dan mengoleskannya ke roti. Hal yang perlu diingat adalah roti tidak boleh sampai terangkat dari piring, dan butter knife hanya digunakan untuk mengoleskan butter, bukan untuk memotong roti. Yang menarik dan baru saya ketahui adalah roti ini akan terus diberikan oleh pelayan ketika roti yang dipiring sudah habis. Jadi, sebagai anak kost, ini untung sekali hehehe.
Kemudian, dihidangkan appetizer, yakni bruschetta romana, dan memakannya menggunakan salad fork dan knife. Makanan ini berupa roti kering (bruschetta) yang diatasnya diberikan potongan tomat. Saya lupa untuk mengabadikan penampakan makanan ini, namun kira-kira seperti gambar dibawah ini.
Bruschetta Romana (sumber gambar:profumidalfomo.it) |
Selanjutnya, dihidangkan soup, yakni tomato soup, dan sudah pasti memakannya dengan soup spoon. Terdapat side dish semacam toast yang bisa dicelupkan ke dalam supnya. Lagi-lagi saya lupa untuk memfotonya, kira-kira seperti gambar dibawah ini. Cara memakan sup yakni mengayunkan soup spoon dari belakang, masuk ke dalam sup, kemudian ke depan dengan bagian bawah sendok menyentuh bibir mangkuk sup. Hal ini dilakukan supaya sup tidak tumpah atau berceceran.
Tomato Soup (sumber gambar: Food & Wine) |
Kemudian dihidangkan main course. Main course yang disiapkan adalah chicken cordon bleu, menggunakan dinner fork dan knife. Yap, dada ayam yang di dalamnya terdapat smoke beef dan keju yang ketika dipotong akan meleleh. Makanan ini disajikan dengan kentang goreng dan potongan wortel, baby corn, dan buncis. Untuk kali ini saya sempat mengabadikannya, hehehe.
Chicken Cordon Bleu (sumber gambar: dokumen pribad) |
Oh ya, sayangnya ketika disajikan chicken cordon bleunya sudah terbelah menjadi dua. Kejunya pun sudah tidak meleleh lagi, sayang sekali saya tidak dapat merasakan sensasi chicken cordon bleu yang sebenarnya.
Chicken Cordon Bleu (sumber gambar: dokumen pribadi) |
Yang terakhir disiapkan adalah dessert, yaitu Tiramisu Cake. Sebelum dessert dihidangkan, pelayan akan memindahkan dessert spoon dan fork dari atas, ke samping kanan dan kiri.
Tiramisu Cake (sumber gambar: dokumen pribadi) |
Nah, yang perlu diingat adalah ketika kita telah selesai makan, jangan lupa untuk meletakkan sendok, garpu atau pisaunya ke atas piring. Waktu kemarin diajarkan, untuk sup apabila telah selesai makan maka sendok bisa diletakkan di luar mangkuk sup, namun jika belum selesai makan maka sendok bisa diletakkan di dalam mangkuk sup. Selain sup, peletakan sendok, garpu, dan/atau pisau yakni di atas piring dan mengarah ke jam 5.
Disitu ada yang bertanya, mengapa harus seperti itu? yang saya tahu, peletakan alat tersebut bermacam-macam, ada yang berbentuk silang, tanda '+', angka 11, tanda '='. dan lain-lain. Katanya sih memang ketentuannya seperti itu. Setelah saya cari-cari lebih jauh, setiap letak punya artinya tersendiri, loh. Cek gambar dibawah ini.
Arti letak pisau dan garpu setelah makan (sumber gambar: BuzzingBubs) |
Memang benar, terdapat bermacam-macam bentuk letakan pisau dan garpu. Tetapi, jika para pelayan tidak mengerti maksud dari letakan tersebut, percuma saja kita meletakannya, bukan? Jadi, letakan saja dengan bentuk yang paling umum, yakni seperti angka 11.
Untuk yang peletakan mengarah ke jam 5, saya menemukan ternyata itu adalah style dari orang Amerika. Bisa dilihat dari gambar dibawah ini.
setelah makan versi America (sumber gambar: Huffington Post) |
Sampai jumpa!
1 komentar:
menambah wawasan sekali makasih kak
surah an naba
Posting Komentar