Apa kabarnya? Semoga hari-hari kalian menyenangkan ya
Kali ini yuk simak cerita dari si Bajamba.
Makan Bajamba (sumber gambar: Surau Inyiak) |
Bukan, bajamba bukan nama makanan, pun nama orang. Bajamba adalah tradisi yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat, tepatnya tradisi makan. Makan bajamba merupakan tradisi makan yang dilangsungkan dalam suatu ruangan, diikuti oleh puluhan hingga ribuan orang dan kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Orang-orang dalam kelompok tersebut akan duduk secara melingkar, dan ditengah-tengahnya akan tersedia satu dulang yang di dalamnya terdapat sejumlah piring yang ditumpuk dan berisi nasi serta bermacam lauk. Makan bajamba umumnya diawali dengan berbagai kesenian daerah, lalu dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, hingga acara berbalas pantun.
Tradisi ini diyakini berasal dari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tradisi makan bajamba ini diperkirakan telah ada sejak masuknya agama Islam ke daerah Minangkabau, yakni sekitar abad ke-7. Oleh sebab itu aturan dalam tradisi makan ini umumnya didasarkan pada ajaran Islam terutama Hadits.
Para Lelaki yang sedang Mengikuti Makan Bajamba (sumber gambar: Novel Dyna) |
Makan bajamba ini umumnya dilaksanakan di acara pernikahan, ulang tahun daerah atau kota, untuk menyambut tamu, atau pada saat Batagak Penghulu (malewakan gala atau memberikan gelar), yaitu seseorang yang diangkat atau dinobatkan oleh kaumnya menjadi penghulu yang disebut Datuk (kepala kaum).
Ada beberapa aturan dalam makan bajamba, yakni:
1. tiap kelompok, harus terdapat satu orang sebagai janang. Janang adalah orang yang ditunjuk oleh tuan rumah untuk menemani tamu makan. Janang bertugas untuk menambah nasi, sambal, lauk apabila kurang, namun tidak boleh berlebihan. Jadi seorang janang harus dapat memperkirakan dan menambahnya secara berangsur.
2. seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada dihadapannya, setelah mendahulukan orang yang lebih tua untuk mengambil
3. ketika makan, nasi yang diambil hanya sesuap, diambil dengnan kanan, tangan kiri untuk menjaga di bawah mulut supaya makanan tidak tercecer di lantai. Setelah ditambah dengan sedikit lauk, nasi dimasukkan ke mulut dengan dilempar dalam jarak dekat. Jika nasi tercecer di tangan kiri, harus dipindahkan ke tangan kanan lalu dimasukkan kembali ke mulut.
4. posisi duduk harus tegap, tidak membungkuk, duduk dengan bersimpuh bagi yang perempuan dan bagi laki-laki duduk dengan bersila.
2. seseorang hanya boleh mengambil apa yang ada dihadapannya, setelah mendahulukan orang yang lebih tua untuk mengambil
3. ketika makan, nasi yang diambil hanya sesuap, diambil dengnan kanan, tangan kiri untuk menjaga di bawah mulut supaya makanan tidak tercecer di lantai. Setelah ditambah dengan sedikit lauk, nasi dimasukkan ke mulut dengan dilempar dalam jarak dekat. Jika nasi tercecer di tangan kiri, harus dipindahkan ke tangan kanan lalu dimasukkan kembali ke mulut.
4. posisi duduk harus tegap, tidak membungkuk, duduk dengan bersimpuh bagi yang perempuan dan bagi laki-laki duduk dengan bersila.
Arak-arakan Bajamba (sumber gambar: Marzuki Alie) |
Setiap orang Minang wajib untuk dapat makan bajamba ini, kalau tidak akan dikatakan tidak beradat. Namun meskipun memiliki banyak aturan dalam tradisi ini, hal tersebut tidak menyurutkan orang-orang Minangkabau untuk menghentikan kebiasaan ini. Bahkan orang-orang disana selalu merindukan tradisi ini ketika sedang merantau jauh dari kampung halaman.
Nah, sebagai tambahn informasi, yuk simak video dibawah ini.
1 komentar:
nice info makasih udah share
bola
Posting Komentar