Cerita dari si Bir Pletok!

Halo semuanya!

Apa kabarnya? Semoga hari-hari kalian menyenangkan ya!

Kali ini yuk baca cerita dari si Bir Pletok!

Minuman Bir Pletok (sumber gambar: kokimasak.com)

Nah jadi, bir pletok adalah minuman tradisional dari daerah Betawi. Minuman ini terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, daun pandan, serai dan kayu secang yang memberikan warna merah.

Dahulu ketika penjajah Belanda masuk ke Indonesia, mereka sering mengadakan pesta khas bule yang tak pernah diadakan tanpa minuman keras. Masyarakat Betawi yang menyaksikanpun kesal sekaligus iri. Masyarakat Betawi ingin pula mencicipi anggur bikinan Belanda. Namun itu minuman keras dan dilarang dalam Islam. Maka masyarakat Betawi pun membuat budaya tandingan, membuat minuman sewarna bir yakni merah kecoklatan, tetapi tidak ada kandungan alkohol. Dan mereka pun menamainya bir pletok. Nama pletok sendiri diambil dari suara yang keluar saat penutup wine biasanya dibuka.

Ada versi lain alasan minuman ini dinamakan bir pletok, yakni pembuatan bir pletok yang ditambahkan es batu, kemudian dimasukkan ke dalam bambu, ditutup, dikocok, sebelum akhirnya dituang ke gelas. Dalam proses pengocokan dalam bambu, akan terdengar suara "pletak, pletok, pletak, pletok". Dari hasil pengocokan pula, akan ada buih yang dianggap serupa dengan busa sebagai crown pada bir.

Bir Pletok versi dingin (sumber gambar: Top Indonesia Holidays)

Bir pletok sendiri memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, diantaranya mencegah masuk angin, mencegah radang tenggorokan, meningkatkan staminan, mencegah insomnia, menghangatkan tubuh, mencegah batuk, mencegah perut kembung, mengatasi lelah dan letih.

Seiring berkembang jaman dan teknologi, muncullah produk bir pletok yang memanfaatkan teknologi instanisasi, yang membuat bir pletok lebih awet, mudah dijual dan dapat meningkatkan harga jual produk. Beberapa produsen bir pletok instan, diantaranya Sirih Dare, Warung None, Mpok Nini, Enam Putri, Sekar Wangi, dll.